a.
Parfum
Parfum
adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b.
Maserasi
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan
sistem tanpa pemanasan dengan cara merendam menggunakan
pelarut yang sesuai.
c.
Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik.
2. Tuliskan beberapa analisis Kimia
Parfum:
·
Penetapan Kadar Alkohol metode
Refraktometer
·
Penetapan Kadar Alkohol metode
Kromatografi Gas
·
Penetapan Kadar Alkohol metode
Destilasi
3.
Jelaskan klasifikasi parfum
berdasarkan konsetrasi esensial oilnya:
·
Perfume
Perfume' adalah jenis yang paling bagus dan mahal diantara
semua produk wewangian lain. 'Perfume' juga dikenal dengan 'exctract' atau
'extrait perfume', yang mengandung 15 sampai 40% konsentrat.
·
Eau De Parfum
Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah perfume.
Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah perfume.
·
Eau De Toillette
Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai 6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai 6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
·
Eau De Cologne
'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.
'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.
4.
Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode
produksi parfum:
1.
Alamiah (Isolasi)
·
Maserasi
·
Destilasi
·
Pengompresan
·
Ekstraksi
2.
Buatan (Sintesis)
·
Reaksi Refluks
·
Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
·
Penambahan alkohol dan zat aditif.
5.
Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan
parfum dari bahan bunga mawar dan melati:
·
Potong tipis-tipis bunga segar yang
telah disiapkan
· Siapkan dua buah botol dan tuangkan
minyak atau methanol pada masing – masing botol
·
Masukan irisan bunga segar dan tutup
rapat
·
Letakan di tempat teduh dan biarkan
selama satu minggu
·
Setelah satu minggu amati hasilnya
dan lakukan penyaringan
·
Ukur hasil maserasi
6.
Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan
parfum benzil asetat:
·
Tahap pertama yakni sintesis benzil
asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil
alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi
dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai
dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks
selama 4 jam pada suhu 150̊ C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan
dan dimasukkan ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat
jenuh dimasukkan dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol
sisa. Campuran dipisah antara fasa air
dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fasa organik dimasukkan ke dalam
labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu 220o C. Destilat
dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog. Ester disaring dan
dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
· Tahap kedua
yaitu formulasi parfum. Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL
etanol absolut dan diwadahi ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap
diujikan.
· Tahap ketiga
yaitu uji organoleptik parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30
orang responden dari berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang
keharuman, ketajaman aroma, dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan
skala 1-7.
7.
Tuliskan prosedur pembuatan asam
asetat secara aerob:
Prosedur:
·
Air dari 10 buah
kelapa tua,ditampung dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring
dengan menggunakan kain.
·
Setelah disaring,
tampung air kelapa ke stoples isis 10 liter.
·
Selanjutnya air buah
kelapa diberi amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces
cerevisiae) sekitar 0,2 gram.
·
Selanjutnya stoples
ditutup dengan kain dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi
Semakin lama proses fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan
juga akan semakin baik.
·
Setelah 6 hari hasil
fermentasi air buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama
fermentasi dapat dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
·
Pada hasil fermentasi
air buah kelapa yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan
berlakohol. maka diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang
masih bercampur.
·
Hasil fermentasi air
buah kelapa yang didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan
yang tertinggal dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap
merupakan alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses
pemanasan harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
·
Selanjutnya setelah
proses pendidihan selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan
panas, langsung dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung
ditutup.
·
Jika ingin mengetahui
kadar cuka dan alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat
dilakukan dengan menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.
8.
Tuliskan 5 hal yang membedakan
produksi asam asetat secara aerob dan anaerob:
·
Secara Aerob :
1.
Bakteri Acetobacter
2.
Temperatur < 37̊ C
3.
Membutuhkan Oksigen
4.
pH Netral
5.
Biaya Produksi Lebih Hemat
·
Secara Anaerob:
1.
Bakteri Clostridium
2.
Temperatur > 37̊ C
3.
Tidak Membutuhkan Oksigen
4.
pH < 7
5.
Biaya Produksi lebih mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar